Selasa, 09 Juli 2013

Modul 5


Modul 5
Intrusion Detection System (Snort)


TUJUAN PEMBELAJARAN
1.       Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep Intrusion Detection System
2.       Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi SNORT sebagai tools IDS
3.       Mahasiswa mampu membangun rule baru untuk mendeteksi eksploit terbaru

DASAR TEORI
Deteksi Penyusupan (Intrusion Detection)
Deteksi penyusupan adalah aktivitas untuk mendeteksi penyusupan secara cepat dengan menggunakan program khusus yang otomatis. Program yang dipergunakan biasanya disebut sebagai Intrusion Detection System (IDS).

Tipe dasar dari IDS adalah:
·         Rule-based systems - berdasarkan atas database dari tanda penyusupan atau serangan yang telah dikenal. Jika IDS mencatat lalulintas yang sesuai dengan database yang ada, maka langsung dikategorikan sebagai penyusupan.
·         Adaptive systems - mempergunakan metode yang lebih canggih. Tidak hanya berdasarkan database yang ada, tapi juga membuka kemungkinan untuk mendeteksi terhadap bentuk bentuk penyusupan yang baru.

Bentuk yang sering dipergunakan untuk komputer secara umum adalah rule-based systems. Pendekatan yang dipergunakan dalam rule-based systems ada dua, yakni pendekatan pencegahan (preemptory) dan pendekatan reaksi (reactionary). Perbedaannya hanya masalah waktu saja. Pendekatan pencegahan, program pendeteksi penyusupan akan memperhatikan semua lalu lintas jaringan. Jika ditemukan paket yang mencurigakan, maka program akan melakukan tindakan yang perlu. Pendekatan reaksi, program pendeteksi penyusupan hanya mengamati file log. Jika ditemukan paket yang mencurigakan, program juga akan melakukan tindakan yang perlu.

Snort
Mengoperasikan Snort
Tiga (3) buah mode, yaitu
1.       Sniffer mode, untuk melihat paket yang lewat di jaringan.
2.       Packet logger mode, untuk mencatat semua paket yang lewat di jaringan untuk di analisa di kemudian hari.
3.       Intrusion Detection mode, pada mode ini snort akan berfungsi untuk mendeteksi serangan yang dilakukan melalui jaringan komputer. Untuk menggunakan mode IDS ini di perlukan setup dari berbagai rules / aturan yang akan membedakan sebuah paket normal dengan paket yang membawa serangan.

Sniffer Mode
Untuk menjalankan snort pada sniffer mode tidaklah sukar, beberapa contoh perintahnya terdapat di bawah ini,
#snort –v
#snort –vd
#snort –vde
#snort –v –d –e

dengan menambahkan beberapa switch –v, -d, -e akan menghasilkan beberapa keluaran yang berbeda, yaitu
-v, untuk melihat header TCP/IP paket yang lewat.
-d, untuk melihat isi paket.
-e, untuk melihat header link layer paket seperti ethernet header.

Packet Logger Mode
Tentunya cukup melelahkan untuk melihat paket yang lewat sedemikian cepat di layar terutama jika kita menggunakan ethernet berkecepatan 100Mbps, layar anda akan scrolling dengan cepat sekali susah untuk melihat paket yang di inginkan. Cara paling sederhana untuk mengatasi hal ini adalah menyimpan dulu semua paket yang lewat ke sebuah file untuk di lihat kemudian, sambil santai … Beberapa perintah yang mungkin dapat digunakan untuk mencatat paket yang ada adalah
./snort –dev –l ./log
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24
./snort –dev –l ./log –b
perintah yang paling penting untuk me-log paket yang lewat adalah
-l ./log
yang menentukan bahwa paket yang lewat akan di log / di catat ke file ./log. Beberapa perintah tambahan dapat digunakan seperti –h 192.168.0.0/24 yang menunjukan bahwa yang di catat hanya packet dari host mana saja, dan –b yang memberitahukan agar file yang di log dalam format binary, bukan ASCII.

Untuk membaca file log dapat dilakukan dengan menjalankan snort dengan di tambahkan perintah –r nama file log-nya, seperti,
./snort –dv –r packet.log
./snort –dvr packet.log icmp

Intrusion Detection Mode
Mode operasi snort yang paling rumit adalah sebagai pendeteksi penyusup (intrusion detection) di jaringan yang kita gunakan. Ciri khas mode operasi untuk pendeteksi penyusup adaah dengan menambahkan perintah ke snort untuk membaca file konfigurasi –c nama-file-konfigurasi.conf. Isi file konfigurasi ini lumayan banyak, tapi sebagian besar telah di set secara baik dalam contoh snort.conf yang dibawa oleh source snort.

Beberapa contoh perintah untuk mengaktifkan snort untuk melakukan pendeteksian penyusup, seperti
./snort –dev –l ./log –h 192.168.0.0/24 –c snort.conf
./snort –d –h 192.168.0.0/24 –l ./log –c snort.conf

Untuk melakukan deteksi penyusup secara prinsip snort harus melakukan logging paket yang lewat dapat menggunakan perintah –l nama-file-logging, atau membiarkan snort menggunakan default file logging-nya di directory /var/log/snort. Kemudian menganalisa catatan / logging paket yang ada sesuai dengan isi perintah snort.conf.

Ada beberapa tambahan perintah yang akan membuat proses deteksi menjadi lebih effisien, mekanisme pemberitahuan alert di Linux dapat di set dengan perintah –A sebagai berikut,
-A fast, mode alert yang cepat berisi waktu, berita, IP & port tujuan.
-A full, mode alert dengan informasi lengkap.
-A unsock, mode alert ke unix socket.
-A none, mematikan mode alert.

Untuk mengirimkan alert ke syslog UNIX kita bisa menambahkan switch –s, seperti tampak pada beberapa contoh di bawah ini.
./snort –c snort.conf –l ./log –s –h 192.168.0.0/24
./snort –c snort.conf –s –h 192.168.0.0/24

Untuk mengirimkan alert binary ke workstation windows, dapat digunakan perintah di bawah ini,
./snort –c snort.conf –b –M WORKSTATIONS

Agar snort beroperasi secara langsung setiap kali workstation / server di boot, kita dapat menambahkan ke file /etc/rc.d/rc.local perintah di bawah ini
/usr/local/bin/snort –d –h 192.168.0.0/24 –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
atau
/usr/local/bin/snort –d –c /root/snort/snort.conf –A full –s –D
dimana –D adalah switch yang menset agar snort bekerja sebagai Daemon (bekerja dibelakang layar).

TUGAS PENDAHULUAN
1.       Sebutkan dan jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan konsep IDS ?

IDS (Intrusion Detection System) adalah sebuah sistem yang melakukan pengawasan terhadap traffic jaringan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan didalam sebuah sistem jaringan. Jika ditemukan kegiatankegiatan yang mencurigakan berhubungan dengan traffic jaringan maka IDS akan memberikan peringatan kepada sistem atau administrator jaringan. Dalam banyak kasus IDS juga merespon terhadap traffic yang tidak normal/ anomali melalui aksi pemblokiran seorang user atau alamat IP (Internet Protocol) sumber dari usaha pengaksesan jaringan.

2.       Sebutkan fasilitas kemampuan yang dimiliki snort !
Snort ini mempunyai kemampuan untuk mengexport log ke bentuk database, ada beberapa database yang dapat digunakan, kayak MySQL, PostgreSQL, oracle, MSSQL dan odbc.

Snort yang berbasis jaringan intrusion detection system (NIDS) memiliki kemampuan untuk melakukan real-time analisis lalu lintas dan paket logging pada Internet Protocol (IP) jaringan. Snort melakukan analisis protokol, pencarian isi, dan pencocokan konten. Program ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi probe atau serangan, termasuk, namun tidak terbatas pada, upaya sistem operasi sidik jari, antarmuka gateway umum, buffer overflows, probe server pesan blok, dan port scan siluman.

Snort log adalah kemampuan untuk memotong dan menyisipkan berbagai mendeteksi ke dalam pesan e-mail yang akan dikirim ke analis lain, CIRT Anda, atau pihak yang bersalah.

Snort memiliki karakteristik, sebagai berikut:
1.       Berukuran kecil – Source code dan rules untuk rilis 2.1.1 hanya 2256k.
2.       Portable untuk banyak OS – Telah diporting ke Linux, Windows, OSX, Solaris, BSD,dll.
3.       Cepat – Snort mampu mendeteksi serangan pada network 100Mbps.
4.       Mudah dikonfigurasi – Snort sangat mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita. Bahkan kita juga dapat membuat rule sendiri untuk mendeteksi adanya serangan baru.
5.        Free – Kita tidak perlu membayar sepeser pun untuk menggunakan snort. Snort bersifat open source dan menggunakan lisensi GPL.

3.       Jelaskan cara installasi dan konfigurasi snort !
Untuk menginstall snort gunakan perintah #apt-get install snort

4.       Jelaskan cara membuat rule baru di snort !
Membuat rule baru yaitu alltcp.rules dan simpan di /etc/snort/rules dengan menggunakan perintah # gedit /etc/snort/rules/alltcp.rules

PERCOBAAN

1.       Konfigurasi sesuai dengan topologi yang diminta :
·         Gunakan dhclient di masing-masing PC untuk i dmendapatkan IP dari router.
·         192.168.50.x & y : IP dari router
·         Pilih 192.168.50.x sebagai PC Server yang akan dipasangi snort
·         Pilih 192.168.50.y sebagai PC Client

2.       Lakukan instalasi snort pada PC Server
# apt-get install snort

Masukkan range network yang akan dianalisa :

Address range for the local network :
192.168.0.0/16

3.       Manjalankan snort
a.       Bekerjalah dengan kelompok anda, salah satu menjalankan snort (PC Server) dan yang lain menjalankan aplikasi yang lain (PC Client).
b.      Jalankan perintah ping dan nmap dari PC Client ke PC Server.

c.       Jalankan snort dengan menggunakan mode sniffer
#snort –v

#snort –vd

#snort –vde

#snort –v –d –e

Ket : Running in packet dump mode
Jelaskan perbedaan hasil dari option di atas.
Perbedaan hasil di atas terletak pada packet wire totals nya. Setiap perintah menghasilkan packet wire total yang berbeda.

d.      Untuk mempermudah pembacaan masukkan hasil snort ke dalam file, jalankan perintah berikut :
#snort –dev –i eth0 –L /var/log/snort/snort.log

Ket : Running in packet logging mode

Akan menghasilkan sebuah file di folder /var/log/snort, lihat dengan perintah :

# ls /var/log/snort

e.      Untuk membaca file snort (misal : snort.log.1234) berikan option –r pada snort
# snort -dev -r /var/log/snort/snort.log.1234

5.       Menjalankan snort dengan mode NIDS (Network Intrusion Detection System)
a.       Opsi e, dihilangkan karena kita tidak perlu mengetahui link layer MAC. Opsi v dihilangkan juga, jalakan menggunakan option sbb :
#snort -d -h 192.168.1.0/24 -l /var/log/snort -c /etc/snort/snort.conf

Ket : Running in IDS mode
b.      Bekerjasamalah dengan rekan anda. Sekarang coba jalankan scanning dari komputer lain (PC Client) dengan nmap menuju komputer yang anda pasangi snort (PC Server). Terlebih dulu jalankan snort dengan mode NIDS, kemudian lakukan scanning dengan perintah :
# snort -d -h 192.168.1.0/24 host <no_ip_snort> -l
/var/log/snort –c /etc/snort/snort.conf

#nmap -sS -v <no_ip_snort>

c.       Lihatlah apakah scan anda terekam oleh snort. Jika iya, copy paste hasil snort pada bagian scanning SYN. Untuk melihat, gunakan perintah :
# snort –dev –r <nama-log-file> | more

Apakah scanning ini ditandai sebagai alert ? Coba lihat di /var/log/snort,
gunakan perintah :
# vim /var/log/snort/alert

d.      Jalankan snort. Buka halaman web. Apakah ini terdeteksi sebagai alert?

e.      Sekarang coba ubah rule snort. Buat rule baru yaitu alltcp.rules dan simpan di
/etc/snort/rules
# vim /etc/snort/rules/alltcp.rules
alert tcp any any -> any any (content:”www.facebook.com”;
msg:”Someone is visiting Facebook”;sid:1000001;rev:1;)
alert tcp any any -> any any (msg:"TCP
Traffic";sid:1000002;rev:0;)
      Apa artinya ?
      Ket : any any (host port), sid harus lebih dari 1 juta, rev mulai dari 0.
f.        Coba lihat snort.conf. Beri tanda # pada semua rule lain dan tambahkan rule anda yaitu : alltcp.rules.
# vim /etc/snort/snort.conf
include $RULE_PATH/alltcp.rules
g.       Lakukan restart aplikasi snort anda :
# /etc/init.d/snort restart

h.      Bukalah halaman web untuk mengakses “www.facebook.com”, lihatlah apakah ada tanda sebagai alert atau tidak
i.         Coba lakukan scanning seperti perintah b. Lihatlah apakah ada tanda sebagai alert atau tidak
Untuk mengetahui beberapa baris terakhir dari informasi alert :
# tail –f /var/log/snort/alert

j.        Apa yang dapat anda simpulkan dari langkah diatas ?

LAPORAN RESMI
1.       Berikan kesimpulan hasil praktikum yang anda lakukan.
2.       Download rule terbaru di snort dan bandingkan dengan rule yang lama, apa saja perubahan yang ada !
3.       Jelaskan rule apa saja yang bisa didekteksi oleh snort !
4.       Untuk mempermudah pembacaan data snort dimungkinkan dimasukkan dalam database, carilah artikel tentang konfigurasi snort menggunakan database
5.       Jelaskan juga aplikasi yang bisa dipakai untuk membaca database snort!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar